Minggu, 16 November 2014

PROYEK

MEMBANGUN CERITA
Membangun cerita berarti membuat urutan adegan dan kurang lebih sama dengan membuat garis besar jalan cerita untuk plot/alur cerita yang akan Anda buat. Anda mungkin telah mempunyai 15-50 adegan, atau bahkan lebih lagi, saat Anda telah memutuskan untuk menentukan garis cerita dan membuat garis besar jalan ceritanya. Tulis kembali daftar nama adegan yang telah Anda buat sampai Anda merasa sudah cocok. Masukkan juga nama adegan yang belum Anda tulis namun penting sebagai penghubung antaradegan yang telah ada.
Mulailah memikirkan juga bagaimana mengelompokkan daftar nama adegan ke dalam bab-bab. Memikirkan hal ini juga bisa membantu Anda dalam membangun garis cerita. Di tahap inilah Anda perlahan membangun garis besar cerita Anda. Saat Anda melakukan hal ini, carilah unsur-unsur kunci dalam cerita yang dapat memberi kesan dramatis. Berikut hanyalah contoh klasik dan tentu saja hanyalah sebuah pilihan. Anda tentu mempunyai cara Anda sendiri. Jangan lupa, jika sebuah daftar bahan hanya akan membatasi kemungkinan yang akan Anda dapat nanti, sementara cerita yang hebat dan inovatif seringkali muncul bersama dengan ide-ide baru. Inilah beberapa cara yang biasa dilakukan orang. Pisahkan karakter-karakter Anda dan beri mereka peran cerita. Tentukan mana tokoh utama dan sang protagonis. Seringkali, meski tidak selalu, mereka adalah orang yang sama. Misalnya, sebuah cerita adalah cerita berdasarkan cara pandang seorang tokoh, maka dia adalah si tokoh utama. Namun sang protagonis bisa jadi adalah orang lain, atau tokoh di sekitar si tokoh utama yang lebih banyak berperan dalam cerita sehubungan dengan tujuan dan pengembangan tema cerita. Saat Anda menentukan urutan dan mengatur kembali adegan dalam tahap adegan, berikan sela yakni beberapa lembar atau baris kosong antaradegan untuk adegan-adegan penghubung yang masih perlu ditambahkan. Ketika semua itu telah selesai, Anda kini dapat menuliskan draft pertama dari adegan-adegan tersebut.
STRUKTUR CERITA
Karakterisasi Adegan

Ketika Anda telah mempunyai urutan adegan, lebih lanjut Anda dapat menentukan struktur cerita. Untuk ini, daftar adegan yang telah Anda buat dapat membantu menentukan karakterisasi adegan lebih lanjut:
Intensitas dan Mood.
Mulailah memberi rating nilai atas suasana untuk setiap adegan. Anda dapat menilainya berdasar hal-hal/kejadian yang terjadi pada setiap adegan, atau berdasarkan menarik tidaknya suatu adegan bagi pembacanya. Beri penilaian antara 1 untuk yang terendah sampai 5 untuk yang tertinggi di daftar adegan Anda untuk menyeimbangkan dramatisasi cerita Anda dan menentukan di mana harus mempertajam alur untuk membuat pembaca tetap tertarik.
Anda dapat juga menentukan mood per adegan, 5 macam mood yang dapat Anda pakai, antara lain: romantis, komikal, santai, tegang, dan mengancam.
Namun sekali lagi, Anda dapat memberi tambahan lain di luar itu. Ingatlah bahwa mood dan suasana kadang akan berjalan beriringan, walau tidak selalu. Adegan romantis dan komikal bisa jadi berlangsung keras sementara adegan kebencian bisa jadi berjalan dengan lembut. Adegan seperti itu bisa jadi sulit, mengekspresikan sesuatu tanpa benar-benar menimbulkan suasana seperti itu. Mengkualifikasikan adegan-adegan tersebut dengan mood dan suasana dapat membantu memberi inspirasi alur yang lebih dramatis dalam adegan yang telah ada.
Karakterisasi Cerita
Pada bagian ini Anda akan dapat menentukan beberapa hal yang merupakan unsur-unsur umum dalam cerita:
1. Tema
Cerita seringkali ditentukan oleh tema. Pertentangan antara kebaikan dan kejahatan, pertumbuhan, kedewasaan, cinta, kebebasan, kematian dan lainnya. Di sini Anda diharap menentukan tema umum cerita Anda. Tiap saat Anda merujuk ke bagian Struktur Cerita setelah Anda melengkapi draft akhir adegan Anda nantinya, bagian ini akan mengingatkan Anda untuk memikirkan tentang unsur-unsur baru yang mungkin cocok dengan tema baru yang mungkin akan datang.
2. Tujuan
Sekarang protagonis Anda harus ditentukan tujuannya. Gambarkan di sini dan secara singkat pula jelaskan apakah karakter tersebut dapat mencapai tujuannya atau tidak. Tujuan adalah unsur yang bagus dalam menentukan hubungan antarkarakter. Ingatlah, bagaimanapun juga sebuah cerita bukanlah tentang mengejar sebuah tujuan yang spesifik.
3. Penyelesaian
Kadangakala kekuatan dari sebuah cerita adalah penyelesaian yang menarik. Jika cerita Anda berakhir dengan "kejutan". Tahap ini akan membantu Anda dalam memasukkannya ke dalam cerita. Catatan: Banyak cerita memberi sang protagonis sebuah tujuan, tapi ada juga yang tidak. Beberapa cerita berakhir dengan penyelesaian yang tidak pernah disangka-sangka sebelumnya. Kadang ada yang memakai keduanya.
PENGEMBANGAN KARAKTER
Dalam rangka membangun potensi yang maksimum, kini Anda perlu menuliskan hal-hal berikut ini:
1. Biografi Karakter
Menjelaskan secara singkat latar belakang, kepribadian, hubungan si tokoh dengan beberapa tokoh/karakter kunci lain yang berperan di dalamnya. Tuliskan sebanyak-banyaknya, namun jangan lupa memberi nomor untuk tiap-tiap halaman demi memudahkan Anda menengoknya lagi nanti. Menuliskan ini akan membantu Anda menemukan apa yang dimiliki oleh tiap-tiap karakter dalam satu tempat. Pergunakan bagian ini untuk mengembangkan beberapa aspek lain dari mereka. Juga, berikan keterangan spesifik mengenai tempat/lokasi di mana para karakter itu berada di dalam cerita baik karakter utama, protagonis, protagonis pendukung, antagonis, antagonis pendukung, komikal (karakter yang membawa suasana komikal setelah adegan yang menegangkan) dan yang lainnya. Beberapa karakter dapat berada di dua tempat. Mereka bisa karakter yang mana saja. Setelah itu, jelaskan secara singkat peran tiap karakter dalam cerita. Bagaimana mereka bisa mendukung sang protagonis atau antagonis? Bagaimana sang protagonis berhasil (atau gagal) mencapai tujuannya (jika ada). Jelaskan kepribadian si tokoh komikal (comic character) dan beri mereka peran yang sesuai. Berikan kata-kata singkat bagaimana tokoh/karakter tersebut berkembang atau menurun, apa yang ia pelajari atau lupakan, apa yang ia dapat atau lepaskan.
2. Atribut Karakter
Ketika Anda telah menulis cukup banyak adegan, Anda, paling tidak telah mempunyai gambaran tentang karakter yang tepat. Gunakan bagian ini untuk menjelaskan lebih jauh tentang mereka dan ide-ide bagaimana mereka dapat berkembang ke arah lebih lanjut. Atribut/ perlengkapan di sini bisa jadi adalah secara fisik, emosi, intelektual, dan sosial. Atribut secara psikologis tidak dituliskan karena hal tersebut akan dapat ditemukan di bagian emosi. Selanjutnya, tuliskan juga mengenai kemampuan atau pengetahuan yang akan didapat atau dikembangkan si tokoh dalam cerita. Tulis juga mengenai apa yang disukai atau yang tidak disukai oleh si tokoh. Ini adalah aspek penting dalam pengembangan karakter supaya pembaca dapat mengenali karakter tersebut sebagai manusia dengan segala kebutuhan, kelemahan, dan lainnya.
Tiap hal mempunyai beberapa atribut yang dapat Anda pilih atau hilangkan. Anda dapat menambahkan yang lain lagi, namun saya tidak menganjurkan daftar atribut yang terlalu panjang. Anda dapat membaginya per adegan atau per karakter. Tak perlu terlalu lama berkutat di bagian ini sehingga malah membuat Anda terbebani. Pilih beberapa atribut saja yang paling tepat sehingga nantinya akan dapat memberi inspirasi baru supaya karakter yang Anda bangun akan menjadi lebih berharga.
Daftar atribut yang pertama sebaiknya singkat saja, daftar itu akan dimasukkan di bagian karakter. Kemudian di dalam setiap adegan, Anda tinggal menambah atau mengurangi atribut yang telah ada berdasar pengembangan karakter di tiap adegan, tandailah kemajuan atau kemunduran yang dialami si tokoh di tiap adegan. Berikan juga perhatian pada perlengkapan atau apa yang dikenakan si karakter. Dalam beberapa adegan, mungkin saja dia memakai pakaian yang berbeda atau menemukan sesuatu yang menarik.
3. Deskripsi Tempat
Buatlah suatu "objek" yang paling penting bagi karakter Anda. Yang saya maksud adalah sesuatu yang bersifat fisik: barang, perabotan, bau, mood, lingkungan, cahaya, suara, dan sebagainya. Segala sesuatu yang dapat Anda hubungkan secara emosional pada satu atau lebih karakter. Hal tersebut dapat memberikan sumbangan besar untuk menguatkan identitas suatu karakter di dalam cerita.
Dalam sebuah cerita, Anda dapat memberikan deskripsi suatu tempat yang berbeda-beda pada banyak adegan. Usahakan jangan membuat satu adegan yang penuh dengan deskripsi tempat, namun lebih baik Anda lakukan seturut dengan alur cerita. Hal itu supaya saat tiba waktunya Anda menulis ulang adegan-adegan, Anda akan dapat menentukan aspek mana dari tiap penggambaran itu yang cocok dengan adegan-adegannya.
4. Hubungan antara Tempat dan Karakter
Untuk memperkuat identitas sebuah karakter, hubungan emosional antara sang tokoh dengan tempat-tempat dalam cerita sangatlah penting, dalam hal ini adalah demi menguatkan imajinasi pembaca yang muncul atas penggambaran setiap tempat dalam cerita. Beberapa hubungan tercipta melalui sinergi untuk memperkuat kesan cerita Anda terhadap para pembaca. Ikatan-ikatan yang dapat dikembangkan itu antara lain, ingatan dan benda-benda.
Ingatan dapat dikembangkan saat si tokoh kembali setelah lama menghilang. Hal-hal itu juga dapat digunakan dalam memperkuat dampak akibat perginya si tokoh, baik karena menghilang maupun meninggal dunia, atau sebab-sebab lain seperti pernikahan dan lainnya. Keberadaan atau kemunculan kembali sebuah ingatan juga dapat digunakan sebagai salah satu alat yang mendasari berkembangnya sebuah hubungan antarkarakter/tokoh dalam cerita.
Ingatan/memori bisa berfokus pada sebuah benda/objek. Tentukanlah benda/objek apa dan bagaimana benda/objek itu dapat menjadi sesuatu yang diingat oleh karakter yang ditentukan, juga bagaimana ingatan objek bisa meliputi bukan hanya benda secara fisik namun juga sifat sebuah tempat seperti bau, cahaya, suhu, dan sebagainya atau bahkan kombinasi dari semuanya.
KESIMPULAN
Anda kini telah mempunyai semua unsur untuk membangun sebuah cerita yang lengkap dan hebat seperti halnya seorang tukang kayu yang akan membangun sebuah rumah. Gabungkan bahan-bahan mentah yang diperlukan untuk menulis sebuah adegan. Selanjutnya taruh dasarnya dengan menggunakan apa yang Anda tulis di bagian Struktur Cerita. Kembangkan karakter dan setting sejalan dengan isi. Gabungkan semuanya dengan menulis ulang tiap adegan guna menyesuaikan semuanya dengan garis cerita, masukkan juga semua unsur yang ada di tahap pengembangan. Menulis cerita adalah proyek yang mendebarkan. Rencanakan hal itu sesuai ambisi Anda, hormatilah jadwal yang Anda buat. Itulah guna panduan ini! Ini akan membantu Anda untuk tetap bersemangat dan pantang menyerah dalam melaksanakan proyek tersebut.
Meski semuanya bisa tidak berjalan sebagaimana direncanakan, perencanaan tetaplah cara terbaik untuk memastikan semua berjalan baik. Bekerjalah dengan dasar yang tetap, kadang bisa beberapa menit kadang bisa berjam-jam. Mengerjakan proyek ini sekitar 5 menit per hari akan membawa Anda lebih jauh dan bahkan lebih cepat dari yang Anda bayangkan. Yang penting, buat ini sebagai pengalaman yang menyenangkan dalam setiap langkahnya.



Rabu, 24 September 2014

Sebenarnya cinta

Satu detik lalu
Dua hati terbang tinggi
Lihat indahnya dunia
Membuat hati terbawa
Dan bawa ku kesana
Dunia fatamorgana
Termanja-manja oleh rasa
Dan ku terbawa terbang tinggi oleh suasana
Dari sudut mata
Jantung hati mulai terjaga
Berbisik di telinga
Coba ingat semua
Dan bangunkanlah aku
Dari mimpi-mimpiku
Sesak aku disudut maya
Dan tersingkir dari dunia nyata
Dan bangunkanlah aku
Dari mimpi indahku
Terengah-engah ku berlari
Dari rasa yang harusnya kubatasi
Dan kau menawarkan
Rasa cinta dalam hati
Ku tak tahu harus bagaimana
Untuk raba mimpi atau nyata
Dan bedakan rasa dan suasana
Dalam rangka sayang atau cinta yang sebenarnya
Dan bangunkanlah aku dari buta mataku
Jangan pernah lepaskan aku
Untuk tenggelam di dalam mimpiku